|
Pemandangan London dari London Eye, Terlihat Big Ben |
Hai, apa kabar semuaaa? hahaha sudah lama sekali, saya ga pernah posting di blog ini. FYI, saya sekarang mulai migrasi ke kompasiana. Ini semua akibat promosi dari teman kakak saya yang menyarankan untuk nulis di Kompasiana karena udah pasti yang baca siapa. Kalo mau liat tulisan saya bisa klik
di sini.
Postingan kali ini saya ingin bercerita tentang trip saya ke London februari lalu. Tujuan utamanya adalah mengikuti simulasi sidang PBB LIMUN di London University dan Imperial College sebagai delegasi dari Universitas Diponegoro sekaligus delegasi dari Indonesia. Hmmm... mungkin di blog ini saya ingin menjelaskan tentang bagaimana bentuk perencanaan kota di London menurut saya plus tips-tips yang saya lakukan di sana ya. Enjoy! :)
Perjalanan saya ke London dimulai tanggal 10 Februari 2012 dengan menggunakan Qatar Airways. Mungkin pada shock ya? gilaaa mewah banget naik maskapai Qatar secara maskapai 5 star. Yah boleh berpendapat begitu. Kami pun merasa aneh, ya karena di antara semua maskapai yang menuju ke London, Qatar airways lah yang paling murah saat itu. Singapore Airlines harga tiketnya sekitar 10jutaan. Begitu juga dengan AirAsia, Emirates harganya nyaris 10juta. Qatar airways saya dan teman-teman dapatkan dengan harga Rp9.115.000 PP Jakarta - via Qatar - London lo! Alhamdulillah sekali pokoknya di fasilitas bintang lima bisa kami nikmati dengan harga yang hitungannya murah.
Di London, kami mendarat di Bandara Heathrow London. Di sana kemudian kami dijemput oleh KBRI London yang kemudian kami diantar ke penginapan kami di Wisma KBRI. Penginapan malam pertama kami di wisma ini terletak di kawasan muslim di London (duh, saya lupa namanya). Di lokasi ini ada masjid besar dan universitas pendidikan Islam. Wisma KBRI yang saya tempati bersama teman-teman ini bagus. Layaknya townhouse dengan halaman di belakangnya. Ketika kami tiba di sana iklimnya sedang BERSALJU! Senangnyaaa! Akhirnya saya merasakan bagaimana salju itu hehehe
|
Salju! Brrrr... dingiiiin... |
|
Saljuuuuuuu lagiii |
Besoknya setelah dari KBRI kami menuju penginapan hostel kami di Astor Hyde Park Hostel di South Kensington. Hostelnya kecil terletak di pinggir jalan. Kecil-kecil tapi bersih dan fasilitasnya lumayan. Ada free breakfast berrupa sereal dan roti tawar. Ada juga free hotspot di lobby dan kitchen. Tarifnya sekitar Rp200rb per malamnya.
|
Kamar Hostel. Sekamar ada 9 kasur |
Di London selain mengikuti konferensi tentu saja kami tidak akan melewatkan kesempatan untuk jalan-jalan. Mengunjungi Kota London yang tersohor dan terkenal sebagai pusat peradaban dunia di Eropa. Berjalan-jalan di London sangat nyaman menggunakan tube Underground atau sebutan untuk MRT/Subway di London. Menurut saya tube ini sudah melayani hampir di semua titik di Kota London. Memang nyaman, namun tarifnya terhitung mahal (terutama bagi saya orang Indonesia T-T). Jaringan tube ini dibagi berdasarkan zone yaitu zone I, II, III, dan IV. Tiap zone memiliki tarif masing-masing. Jadi kalo Anda di zone I ingin ke zone IV biayanya tambah lagi. Kebanyakan objek-objek wisata berada di Zone I dan II dan ini dijadikan 1 paket di tarifnya. Tube Underground London ini sangat nyaman dan cepat dan benar-benar terintegrasi dengan stasiun, halte, juga airport. Cocok sekali untuk contoh perencanaan tranportasi di kota besar :)
London merupakan kota yang menurut saya sangat sukses memadukan sisi kuno dengan sisi modern. Sisi yang berbeda zaman itu terkesan menyatu dan tidak sendiri-sendiri. Salah satu perpaduan sisi kuno dan modern yang bagus adalah pemandangan satu arah melihat Big Ben dan melihat London Eye. Keren sekali!
London merupakan kota yang dibelah oleh sungai besar bernama Thames. Sungai ini menjadi saksi bisu perkembangan London mulai dari awal dibentuknya hingga sekarang ini. Thames lah "nyawa" dari kota London. Oya Sungai Thames bersih tapi warnanya coklat tidak biru atau bening. Mungkin dipengaruhi juga oleh pantulan gedung-gedung di London yang memang berwarna kusam coklat menunjukkan kekunoannya.
|
Bangunan Kota London yang Arsitekturalnya Kuno |
Big Ben merupakan landmark London sepanjang masa. Bisa dibilang kalau belum ke sini berarti belum pernah ke London. Big Ben terletak berdampingan dengan House of Parliament atau MPRnya London dan juga berdekatan dengan Gereja Saint Cathedral. Berjalan sedikit lagi kita juga bisa mengunjungi Saint James Park yang merupakan taman bersejarah di London. Selain mengunjungi landmark-landmark tadi, ke London akan sangat worth it kalau mengunjungi museum-museum yang semuanya gratis. Museum di London semuanya bagis-bagus dan menarik. Musem yang saya kunjungi di antaranya National History Museum, Victoria & Albert Museum, dan British Museum. Ada pengalaman unik di National History Museum ketika saya di sana, securitynya menyapa kami dengan bahasa Indonesia, padahal dia tidak terlihat seperti orang Asia. Ternyata dia orang Inggris yang memiliki istri yang masih berdarah campuran Indonesia. Jadi dia tahu sedikit-sedikit tentang Indonesia.
|
Mengunjungi Natural History Museum |
|
BIG BEN!! I was here |
|
Gaya dulu di London Eye :P |
|
Pemadangan Kota London |
|
Mampir ke Stadion Emirates, tempat "Gudang Senjata" :P |
Pedestrian di London sangat nyaman dan lebar. Sekitar 3-4 meter lebarnya. Di London pejalan kaki begitu dihormati layaknya di kota-kota negara maju lainnya. Tapi uniknya, menyeberang di London bebas di mana saja. Dengan catatan, kalau ada kenapa-kenapa Pemerintah tidak menanggungnya karena telah disediakan jalur penyeberang jalan. Kami sebagai orang Indonesia yang taat tentu saja menyeberang di zebra cross dan jalur penyeberangan yang disediakan hehehe :D Menurut amatan saya pedestrian di London tidak rindang. Pohon ada tapi tidak banyak. Ya mungkin karena London tidak beriklim terik layaknya Indonesia sebagai negara tropis. Namun street furniture di pedestrian London bisa dibilang sangat lengkap. Penerangan jalan sangat memadai saat malam. Ada kursi untuk duduk saat capek. Halte Bus dan Box Telepon khas London pun tidak luput di setiap titik. Walaupun entah menurut saya masih dipakai tidak ya itu box teleponnya karena sekarang masanya ponsel.
|
Box Telepon Khas London |
|
Pedestrian di London |
|
London, kota Idaman Para Pejalan Kaki |
|
Jalur Penyeberangan Jalan |
Yang paling menarik di kehidupan sosial London adalah hampir semuanya memakai iPhone! Blackberry dan headset lainnya jarang yang memakai. Mungkin di sana harganya murah karena ada kebijakan bundling dengan operator. Saya pernah baca di koran gratisan di stasiun London, ada iklan penawarn iPhone 4S seharga 1,2 Juta Rupiah lo! tapi harus kontrak langganan dengan oepartor lokal di sana selama setahun. Wah pantas saja penduduk London banyak yang memakai iPhone. Saat naik tube bisa dibilang pemandangan yang paling sering saya lihat adalah orang-orang yang sibuk ber-iPhone ria. Hmmm iriiii liatnya :P
London memiliki kebijakan yang unik untuk menjaga kepadatan (congestion) pusat kotanya. Jalan tol di London gratis! Jalan tol ini biasanya menghubungkan pusat kota dengan kawasan di luar kota seperti bandara atau objek-objek lainnya seperti stadion. Namun, masuk kota London terutama pusat kotanya terdapat tarif jalan (road pricing). Jadi saat masuk pusat kota ada kamera dan sensor yang mendeteksi plat mobil. Mobil yang belum membayar tarif tidak diperbolehkan masuk dan gerbang masuk kota tidak akan terbuka (bentuknya seperti tiang-tiang setengah badan pencegah kendaraan masuk di pedestrian, banyak terdapat di Jakarta atau di pedestrian sepanjang Kuta, Bali). Menurut saya ini efektif karena orang berpikir dua kali untuk menggunakan kendaraan pribadi untuk masuk ke pusat kota. Ya efektif, asal uang yang masuk tidak dikorupsi tentunya. (ini masalah di negara kita!). Untuk parkir, boleh saya bilang parkir di London sangaaaaaaaaat penuh. Parkirnya semua berada on street di pinggir jalan. Bahkan saat saya di sana ada renovasi boulevard (separator pemisah lajur) untuk dijadikan lahan parkir.
|
Parkir on-street di London. eh ada motor juga lo! |
London, merupakan kota yang sangat bisa kita jadikan contoh sebuah kota yang memiliki perencanaan yang sangat baik. Pemerintah London sangat peduli sekali dengan layanan publik. Backpacker di London tidak perlu takut tersesat karena saya hanya 10 hari saja sudah merasa seperti penduduk London. Informasi yang disediakan sangat lengkap dan informatif. Semoga kota-kota di Indonesia kelak bisa menyusul ya. Amin :)
|
Peta, Peta, Peta, Semua Informasi apapun Lengkap
|
Baca juga artikel saya sebelumnya tentang London:
[Silakan KLIK]
Nesos City: London Kota Tua yang Modern
Kompasiana: London, Si Metropolitan yang Tua, Modern, dan Santai
No comments:
Post a Comment
We highly appreciate your opinion!
Terima kasih atas komentarnya!